Menstruasi merupakan salah satu fitrah biologis yang hanya terjadi pada perempuan. Mungkin saat mengalami menstruasi pertama (menarche) benakmu dipenuhi banyak pertanyaan, seperti: “mengapa keluar darah dari vagina?” “apakah ini normal?” “mengapa terasa sakit kepala dan nyeri perut tak tertahankan”, dan mengapa-mengapa lainnya. Uppps, tetap tenang dan jangan khawatir.
Pada dasarnya, menstruasi pada seorang perempuan menandakan bahwa kamu tengah memasuki masa pubertas. Selamat!~ Karena itu artinya kamu sudah berada di masa peralihan menuju dewasa.
Untuk menjawab rasa penasaran dan pertanyaanmu tentang menstruasi, yuk simak fakta menstruasi di bawah ini.
1. Menstruasi adalah Hal yang Normal bagi seorang Perempuan
Apa itu Menstruasi? Menstruasi adalah proses keluarnya cairan berisi darah, sel dinding rahim, dan mukus dari vagina akibat pelepasan hormon esterogen dan progesteron. Tenang saja, hal ini wajar kok, dan normal dialami perempuan dari masa pubertas hingga masa menopause.
Biasanya, kamu akan mengalami menarche pada usia 10 sampai dengan 14 tahun. Jika terjadi sebelum atau sesudah rentang waktu tersebut, jangan lupa untuk konsultasi ke dokter ya.
Bagaimana proses terjadinya menstruasi? Menstruasi pada seorang perempuan menandakan bahwa organ reproduksinya telah siap berfungsi dengan baik. Ketika memasuki usia pubertas, sel telur (ovum) yang diproduksi oleh perempuan telah aktif dan dapat dibuahi. Artinya, jika ada pembuahan, maka terdapat probabilitas kehamilan.
Oleh karena itu, setiap bulannya organ reproduksi perempuan akan mempersiapkan kehamilan secara alamiah yang ditandai dengan penebalan dinding rahim. Namun, jika tidak ada proses pembuahan, atau pembuahan tidak menghasilkan kehamilan, maka dinding rahim akan luruh dan keluar bersama darah melalui vagina.
Siklus menstruasi normal pada perempuan adalah antara 21 sampai dengan 35 hari, dengan masa menstruasi paling sedikit 3 hari dan paling lama 7 hari. Jika siklus menstruasi kamu kurang atau lebih dari rata-rata tersebut, ada baiknya untuk segera membuat janji temu dengan dokter.
2. Pre-Menstrual Syndrom (PMS) Bukan Excuse Semata
Bicara tentang menstruasi, sangat erat kaitannya dengan Pre-menstrual syndrome (PMS). Jamak kita dengar stigma bahwa perempuan yang sedang marah-marah, berarti dia lagi PMS. Padahal, makna PMS sendiri jauh lebih luas dari pada itu.
PMS atau sindrom pramenstruasi merupakan tanda-tanda menstruasi pada perempuan yang muncul lebih awal, biasanya sekitar 1 sampai 2 minggu sebelum hari pertama tamu bulanan datang. Tanda atau gejala ini dapat mencakup perubahan fisik, perilaku, dan emosi.
Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah, tingkat keparahan gejala yang dialami dapat berbeda pada setiap perempuan. Gejala tersebut antara lain: sakit kepala, nyeri otot dan payudara, kram perut, tumbuh jerawat, mood swing, perubahan nafsu makan, insomnia, mudah lupa dan lelah, meningkatnya gairah seks, dan lain sebagainya.
Pada umumnya, gejala PMS dapat hilang begitu saja ketika kamu memasuki masa menstruasi. Namun jika gejala PMS tak kunjung usai dan mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan tunda pemeriksaan ke dokter ya.
3. Tidak Semua Perempuan Mengalami Kram Perut saat Menstruasi
Selain perubahan emosi, kram perut merupakan salah satu gejala PMS yang paling umum dialami perempuan. Melansir halodoc.com, sekitar 80 persen perempuan di dunia mengalami kram perut yang tidak nyaman ketika menstruasi.
Kram perut tersebut disebabkan oleh kontraksi otot rahim ketika terjadi peluruhan dinding rahim. Sekali lagi, gejala PMS dapat berbeda antar perempuan, sehingga tingkat keparahan kram perut yang dirasakan pun bisa jadi berbeda.
Bahkan, terdapat 20 persen perempuan di dunia yang sama sekali tidak mengalami kram perut saat menstruasi. Baik mengalami dan tidak mengalami kram perut saat menstruasi adalah hal yang normal.
Akan tetapi, perlu diwaspadai juga jika kram perut yang dialami sangat mengganggu aktivitas. Biasanya, kram perut karena haid akan membaik dengan pemberian bantal pemanas, koyo, atau obat pereda nyeri, dan istirahat yang cukup. Jika kamu sudah melakukan itu semua dan kram perut tidak hilang juga, segera periksakan diri ke dokter.
4. Keramas saat Menstruasi Ternyata Dibolehkan, kok!
Larangan keramas, bahkan larangan untuk mandi, adalah salah satu mitos menstruasi yang paling sering didengar. Katanya, melakukan keramas saat menstruasi dapat membuka pori-pori di kulit kepala lebih lebar dan menyebabkan sakit kepala.
Selain itu, masih katanya, melakukan keramas saat menstruasi juga dapat memperbanyak atau justru menghambat aliran darah yang keluar. Eittts, jangan buru-buru percaya mitos ya. Sampai dengan saat ini, belum ada satupun penelitian atau studi kasus yang melaporkan bahaya keramas saat menstruasi.
Menstruasi pada seorang perempuan menandakan sebuah siklus biologis perempuan yang normal. Tahukah kamu? Selain jerawat, perubahan hormon yang terjadi saat menstruasi juga dapat memicu produksi minyak kulit kepala menjadi berlebihan, sehingga rambut menjadi lebih mudah lepek.
Dengan kondisi tersebut, melakukan keramas dengan rutin, bahkan ketika menstruasi tetap perlu dilakukan guna mencegah terjadinya masalah rambut dan kulit kepala yang lebih kompleks seperti gatal-gatal, ketombe, dan bau tidak sedap.
Tak hanya keramas, kamu juga diperbolehkan untuk mandi dengan air hangat saat menstruasi lho. Hal ini berguna untuk membuatmu semakin rileks, serta dapat mengurangi nyeri otot dan kram perut yang kamu alami.