Menunda kehamilan menjadi opsi yang tak jarang dipilih bagi sebagian orang, tentu dengan alasannya masing-masing. Di Indonesia, alternatif metode kontrasepsi pun sudah semakin bervariasi, baik dari segi kontrasepsi hormonal maupun non-hormonal.
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2018, pemilihan alat kontrasepsi oleh peserta KB didominasi oleh Suntik KB (63,71%) dan diikuti oleh Pil KB (17,24%). Metode kontrasepsi menggunakan suntik KB dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan jangka waktu suntiknya, namun yang umum digunakan oleh masyarakat adalah suntik KB 1 bulan dan 3 bulan.
Setiap metode kontrasepsi tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meski suntik KB 3 bulan dinilai lebih praktis, namun juga mengandung efek samping. Bahkan sering muncul pertanyaan, “Jika suntik KB 3 bulan tetap menstruasi, apakah bisa hamil?” Yuk simak penjelasannya di bawah ini ya.
Apa Itu Suntik KB 3 Bulan?
Suntik KB 3 bulan merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui media suntik atau injeksi setiap 3 bulan sekali. Suntik KB 3 bulan termasuk ke dalam jenis kontrasepsi hormonal karena mengandung hormon progesteron (progestin), hormon yang mirip dengan progesteron. Penasaran bagaimana hormon progestin dapat mencegah kehamilan? Ini jawabannya:
- Menghentikan proses ovulasi (lepasnya sel telur ke dalam rahim), sehingga mencegah terjadinya pembuahan
- Menebalkan cairan vagina, sehingga dapat mencegah sperma untuk mencapai ovum (sel telur) dan mencegah terjadinya pembuahan
- Menipiskan dinding rahim, sehingga dapat mencegah pertumbuhan janin.
Kelebihan dan Kelemahan Suntik KB 3 Bulan
Suntik KB 3 bulan lebih banyak diminati orang karena dinilai lebih praktis dibandingkan metode kontrasepsi lainnya. Kelebihan suntik KB 3 bulan antara lain:
- Relatif lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan kondom yang harus digunakan setiap akan berhubungan seksual, atau dibandingkan dengan pil KB yang harus diminum setiap hari tanpa henti.
- Tidak bersifat permanen, jika dibandingkan dengan metode sterilisasi. Tidak perlu melakukan apapun jika ingin berhenti.
- Relatif lebih aman untuk ibu menyusui
- Mengurangi risiko timbulnya kanker ovarium dan kanker rahim
Di sisi lain, ada risiko dan efek samping suntik KB 3 bulan yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Gejala umum seperti sakit kepala, terasa nyeri pada payudara, perdarahan, dan kenaikan berat badan.
- Perubahan siklus menstruasi.
- Tidak direkomendasikan untuk pasangan yang berencana memiliki anak dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan butuh waktu untuk mengembalikan tingkat kesuburan menjadi normal, setidaknya 10-12 bulan setelah suntik KB terakhir.
- Dapat menurunkan kepadatan tulang.
- Tidak berfungsi sebagai alat pelindung dari bahaya penyakit menular seksual. Pada hubungan seksual yang berisiko tertular, disarankan agar tetap menggunakan kondom.
Suntik KB 3 bulan, tapi tetap menstruasi, apakah bisa hamil?
Suntik KB 3 bulan merupakan salah satu metode kontrasepsi hormonal, sehingga wajar jika tubuh masih beradaptasi dan menimbulkan beberapa perubahan. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Suntik KB 3 bulan dapat membuat siklus menstruasi tidak teratur.
Mayoritas perempuan menjadi tidak menstruasi setelah melakukan suntik KB 3 bulan, namun terdapat pula beberapa perempuan yang masih mengalami menstruasi.
Lantas, apakah bisa hamil?
Meskipun suntik KB 3 bulan terbilang efektif mencegah kehamilan, namun peluang untuk bisa hamil masih ada. Sebenarnya, tidak ada metode kontrasepsi yang 100% dapat mencegah kehamilan, kecuali dengan metode sterilisasi.
Efektivitas suntik KB 3 bulan sendiri ada di angka 97-99%. Kamu dapat menambahkan metode kontrasepsi tambahan agar lebih yakin dan tenang. Alangkah lebih baik jika kamu melakukan pemeriksaan ke dokter sebelum menggunakan metode kontrasepsi yang kamu inginkan.
Selain itu, jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan, dengan tetap memperhatikan pola makan dan olahraga yang baik, serta istirahat yang cukup agar efek samping dari metode kontrasepsi dapat diminimalisir.